Inikan kesempatan bagus sekali untuk mendekatai Bu Tadi.“Bu, maaf yaa. Sebagai tetangga dan masih bujangan aku banyak waktu untuk menengoknya di rumah sakit. Bokep Aku segera naik di atas tubuh Bu Tadi. Bu Tadi membalas memelukku, wajahnya disusupkan ke dadaku.“Aku nggak bisa tidur”, bisikku.“Aku juga”, katanya sambil memelukku erat-erat.Dia melepaskan pelukannya. Sekalian untuk test apakah Papa masih joos apa tidak.Kalau aku hamil lagi berarti Papa masih joosss. Jangan-jangan nggak jadi main nih”, kataku menggoda.“Iiih, dasar”, katanya sambil mencubit pahaku kuat-kuat.“Makanya jangan ngomong saja. Pikiranku melambung, melayang-layang. Napasku seperti terputus. Aku nggak tahan lagi, Bu Tadi aku peluk erat-erat, kuciumi pipinya, hidungnya, bibirnya dengan lembut dan mesra, penuh kerinduan. Kami berpandangan mesra, Bu tadi tersenyum manis dan memelukku kembali erat-erat. Aku sengaja nggak ikut dan hanya Nia saja yang ikut. Tapi karena menyetubuhi Bu Tadi itu enak dan nikmat, apalagi dia juga senang, maka hubungan gelap itu perlu diteruskan, dipelihara, dan dilestarikan.Untuk mengatur
