Mungkin untuk alasannya, biarlah gadis cantik itu saja yang mengetahuinya sendiri. Bokep “Masih bab dua sih Om”.Percakapan mereka terhenti ketika pintu lift di depan mereka terbuka. Cinta sudah terbiasa menginap di rumah Felisia, demikian pula sebaliknya. “Hhmm.. Cinta tahu benar kalau posisi kakinya saat ini membuat apa yang seharusnya tidak terlihat, menjadi terlihat.Lirikan Cinta berubah menjadi tatapan tepat saat laki-laki itu mengalihkan arah pandangannya. Laki-laki itu adalah Om Ridwan. Setelah lama dalam kebisuan Cinta pun menjawab, “Tapi gak murah lo Om”. Profesi ini sudah ia jalani cukup lama, hampir sejak awal ia mulai menyandang gelar sebagai mahasiswi. Tidak ada bra ataupun celana dalam yang menghalanginya. Ekspresi laki-laki itu mendadak berubah tegang. Hal ini dikarenakan, nomor ponsel ini hanya ia gunakan untuk menerima booking-an. Beberapa saat kemudian Om Ridwan dan Cinta meninggalkan counter ponsel itu.
