Setelah sampai, kami berdua berjalan-jalan melawat ke rumah Kakekku yang bernama Ali.Sesampainya di situ, Pak Ali sedang memberi makan beruknya yang bernama Jantan. Bokep “Bang, Ita tak tahan lagi…. Aku melihat tangan beruk itu meremas t-shirt Ita. Anehnya, beruk itu kelihatan manja bila Ita yang mendekatinya.“Beruk itu baik kok. Aku cepat-cepat membantu Ita bangun. “Mungkin dia tak pernah mengeluarkannya, Bang, memang banyak,” jawab Ita. “Bang mungkin beruk ini sedang mengalami musim kawin. “Mana bisa, Kakek pasti nggak mau memberikan beruknya untuk tinggal di kota,” kataku kepada Ita.Ita terus meraba-raba vaginanya yang basah kuyup itu. Memang kawasan rumah Kakekku itu jauh dari jalan orang berlalu-lalang. Kangkangan kakinya terjatuh menyebabkan jepitan vaginanya melonggar. Jadi tak mungkin ada orang melihat apa yang sedang Ita perbuat. “Mungkin dia tak pernah mengeluarkannya, Bang, memang banyak,” jawab Ita.
