Saat itu aku jaga warnet malem sendirian, harusnya sih berdua, tapi biasa lah ada aja alesan untuk ngilang. “Ya mbak” Aku kembali berdiri dan bersiap dengan burungku. Bokep Aku ndak berani ketemuan lagi, dan Dewi kayaknya sekarang betul-betul sayang sama suaminya. Burung mas juga enak kok…, kuat banget, padahal baru keluar habis-habisan lho tadi…” godanya genit. Jadinya aku santai-santai sambil browsing materi kuliah, sambil slonjor-slonjor dan ngemil kacang.Sekitar jam 9 ada suara motor berhenti diluar. “Ehh, kemana mas? Nanti-nanti lah”
“Ohh, padahal penampilan mendukung lhoh” dia menjawab sambil tersenyum lagi. “ahh…, ahhh…, ahhh” Dewi menjerit pelan, aku terus memompa
“Ahhhh mbakkk…, akuu keluarrrrr…” tubuhku mengejang dan crott…crottt. “Ohhhh…, Wii.., Dewiii.., sudahhhh…, sudahhh, aku nggak tahannnnn” aku menceracau sejadi-jadinya. Mulutnya kembali memagut mulutku, kami berciuman dengan ganas. Baru pertama kali diemut, sama cewek polwan manis lagi….
