“Ada apa, Lin?” tanyaku polos.“Ohh…”, Linda mengeluhh panjang sambil menggelimpangkan tubuhnya ke samping. Tapi aku disambut Linda yang memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja. Xnxx Linda ikut berbaring di sampingku. Setengah mati Ayah dan Ibu membujuk serta menghiburku. Aku memang paling suka kalau dipuji.Oh, ya…, Nanti malam kamu datang…”, ujar Tante Maya sebelum pergi. Sementara Tante Maya pergi membawa Bobby, aku dan Linda duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yang menunggang kuda dengan gagah.Tidak banyak yang kami obrolkan, karena Tante Maya sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sambil terus-menerus memuji. Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku. Kehangatan tubuhnya begitu terasa sekali.Dan aku menurut saja saat dimintanya berbaring. Padahal tadi Linda sudah hampir membawaku mendaki ke puncak kenikmatan.,,,,,,,,,,,,,,,,, Tapi tidak terlihat ada seorangpun tamu di rumah ini kecuali aku sendiri. Dan dia semakin aktif merangsang gairahku. “Jangan lupa jam tujuh malam, ya..” kata Tante Maya mengingatkan.
