Aku menonton TV sambil kakiku selonjoran di atas meja di depan sofa.“Eh si Erika masih lama yah meeting-nya?” tanya Imel sambari duduk di sampingku dan menaikkan kakinya selonjoran di meja. Dia seperti menyadari kalau aku agak terbengong-bengong atas sikapnya tadi.Aku kembali memutar otak, bagaimana caranya untuk mendapatkan tropi yang satu ini sebelum Erika menjemputnya. Bokep Aku menciumi lehernya yang jenjang, lalu telinganya kemudian turun ke payudaranya. Terlihat senyumnya dingin tapi penuh gairah ke arahku. Aku masih duduk lemas di atas sofa itu ketika HP-ku berbunyi. Kurasakan cairan kemaluannya deras mengalir dan kuhisap dengan penuh kepuasan.“Son… masukin sekarang.. “Kita lakuin step by step, OK.” Suara Imel setengah memerintah dengan tatapan mata yang kian meredup menahan gejolak hasratnya.Aku kembali berusaha mendekat kepadanya bagaikan seekor pemangsa mendekati mangsanya. Imel mengganti posisi duduknya menjadi meringkuk, kakinya ditekuk di depan dadanya. Gerakanku semakin lama semakin cepat dengan tekanan yang makin kuat menerobos kedalaman liang kemaluan Imel yang
