Pria itu menggeram dan mengerang keras. Jangan tinggalkan tempat.., Saya akan kembali sebentar lagi!”
Bari tersenyum enteng, tetapi sesungguhnya ia berdebar juga. Bokep Sekejap kemudian keduanya mengerang karena akhirnya tak ada lapisan yang membatasi pertemuan tubuh mereka. Diperlukan cukup banyak ekstra energi ketika akhirnya Bari bangkit meninggalkan ranjang untuk mandi dan bersiap ke kantor. Sementara Surti menyiapkan kopi dan makanan kecil kegemaran suaminya. Bari berkali-kali menengok, kuatir jangan-jangan istrinya meninggalkannya tidur. Surti mengangkat mukanya, “Eh.., begitu ya? Payudara yang sintal dan tegak menantang itu terlintas, perut yang datar dan dihiasi noktah pusar bagai lesung pipit, lembah di antara dua paha yang samar-samar terlihat, dua bukit di pantatnya yang padat berisi sungguh menggemaskan. Sejenak mereka diam saja, saling memeluk dan berciuman mesra, merasakan persetubuhan di siang bolong yang terik ini.
