Air mata yang meleleh dari matanya semakin banyak, dia merasa dirinya telah begitu kotor, saat itu juga terbayang wajah Martin, pria yang menaruh hati padanya, apakah dirinya yang telah ternoda itu masih pantas bagi pria itu, apa yang harus dijawabnya bila Martin menyatakan perasaanya padanya kelak, itulah yang berkecamuk dalam pikirannya saat itu. “Enak kan Non rasanya ?” tanya pria itu waktu menjilat telinga Ivana. Xnxx “Jangan Pak…jangan disana” Ivana mengiba sekali lagi
“Hushh-hush-hush tenang Non, enjoy aja, cuma pegang-pegang aja kok !” kembali Imron melumat bibir Ivana untuk membungkamnya. Penis itu terasa penuh di mulut Ivana, itupun belum seluruhnya masuk karena penis Imron terlalu besar untuk mulut Ivana. “Maafkan aku Martin, karena aku cinta makannya aku menolak, aku cuma bisa berdoa semoga di kemudian hari ada gadis yang lebih pantas bagimu daripada aku yang telah ternoda ini” demikian kata Ivana di sela tangisnya di dalam kamar setelah menolak cinta pemuda itu.Ivana memulai




















