Hah! Xnxx Di suatu hotel di JakartaMalam hari di atas ranjang, saya merenungkan Duren yang sedang berbaring di sofa, tak berselimut atau berbantal. Sambil mengendus-endus di balik kemejaku mencoba menghirup udara yang lebih segar, saya mendongkol dalam hati. Ternyata ia memang tak bisa tidur.“Engga usah Khris, nanti kamu kepanasan.”Aku memang benci kepanasan, dimana-mana saya selalu menyalakan AC.“Tidurnya enggak nyaman ya?”“Nggak papa kok.”Setelah kupikir-pikir, akhirnya saya menawarkan ia untuk tidur di sisiku. Dasar! Yang lainnya adalah Donat, pelesetan dari Doni, penghuni terlama di sana, umur 23-24, tampan, kulitnya putih sekali, otaknya super encer, sayangnya agak pemalu. Kami senang sekali menggodanya & “menodong” makanan di kamarnya.Well, masih banyak lagi tenant-tenant (pria atau wanita) yang lucu atau “bagus”, tetapi umumnya sudah punya pasangan. Pertama kalinya saya mengkhianati kekasihku yang jauh. Katanya ia sudah kost di sini sejak saya pulang tahun lalu. tubuhku tak berpijak, terayun-ayun di udara sementara dipapah tangan-tangan kokoh sebagian dari mereka &
