Aku ingin melawan, tapi sudah terlambat. Bokep Dodi memintaku untuk menungging yang katanya gaya anjing. Dodi setuju. “Kenapa, Ma? “Oh, mama. Aku sudah tak mampu menahan nikmatku. ”Besok pagi sudah keluar,” katanya. Aku hidup dari deposito suamiku dan dari hasil sewa tanah dan sewa 7 buah toko di pusat perbelanjaan mewah, serta sewa beberapa hektar sawah di kampung.Seusai mandi, aku memakai kimonoku, tanpa apa pun yang melapisinya di dalam kimonoku. Dia memberiku ramuan untuk dua minggu. Sebelah tangannya mengelus-elus klitorisku. Dan aku melepaskan semua yang tertumpah dari tubuhku yang terdalam.Berkali-kali dan berkali-kali, sampai akhirnya aku melepaskan pelukanku dan aku lemas.“Mama sudah sampai?”“Maafkan mama, nak. Dodi masih di kamar mandi membersihkan dirinya.***Selalu saja Dodi hampir keceplosan. Kami kembali berbaring dan menghela nafas kami. Sampai akhirnya, aku merapatkan kedua kakiku dan aku mulai merasakan kenikmatan. Mama segalanya bagiku,” katanya pula.“Jangan, Dodi… nanti ketahuan.” kataku.“Kita harus pandai merahasiakannya, Ma.” jawab Dodi, sembari terus menggenjotku dari
