“Tolong ya, pleasee..” lanjut saya.Tanpa dikomando olehnya, saya beranjak dari tempat duduk, lalu menyalakan video VHS saya untuk menayangkan blue film. Xnxx Saya pun berbalik badan, lalu saya berjongkok hingga akhirnya penisnya itu tepat di depan wajah saya. Saya tahu apa yang dia inginkan. Entah berapa lama, dia tetap pada sikapnya, dia bersikap begitu dingin, dia hanya mengubah tempat duduknya dan sesekali menuang red wine, lalu menuangnya pada gelasnya dan meminumnya beberapa teguk. Saya kulum penisnya, sesekali saya jilat pada ujungnya sedangkan tangan kanan saya, menaik-turunkan kulit penisnya dengan lembut, saya pun sesekali memasukkan salah satu jari saya pada lubang duburnya. Perasaan nikmat yang menjalar pada seluruh tubuh saya makin lama makin memuncak. Beberapa kali saya merasakan rasa asin dari beberapa hisapan saya, hingga akhirnya penis yang sedang saya kulum itu sangat keras dan berada pada posisi puncaknya. Setelah membelakangi tubuh Raymond sehingga saya menghadap keluar, namun saya tetap memegang penisnya, saya
