Dan semakin lama aku rasakan Chad semakin menggelora, kontolnya semakin ngaceng dan urat-urat disekitar kontolnya semakin mengembang dan membuatnya terlihat semakin besar. Bokep Kakiku sampai lemas dan rasanya aku benar-benar tidak kuat untuk berdiri lebih lama. “Oke Rico, sekarang giliran gue. AGRHH..!”. Bahkan saat dia membantuku mengangkat barbel, aku bisa melihat tonjolan burung jantan dibalik celana tipisnya. harder.. Seandainya saja..Aku berusaha keras melupakan semua itu. Kepala kontolnya besar seperti topi baja, ujungnya agak bulat dan garisan sunat dileher kepalanya begitu tegas. Aku takut dan malu kalau nanti tiba-tiba ada orang yang masuk dan ingin mandi juga. Seperti tak mau berkompromi, kontolku seakan menagih untuk dikocok. Aku begitu menikmatinya, sampai kemudian dia berkata “Come on, get down on your knees and show me how much you like it.., suck it please!”
Kutatap matanya sebentar untuk memastikan perkataan yang baru saja kudengar.
