Nyonya Hana melihatku dengan tersenyum puas. Dia tidak berhenti sampai di situ. Xnxx bokep Dia lalu memindahkanku ke kamar tidur. Mungkin sekitar pukul enam pagi. Tentu saja aku tidak dapat menolak. Di sana terdapat sebuah tiang melengkung berbentuk huruf U terbalik yang lebih tinggi dariku. Aku sangat capek saat itu. Tapi dia tetap tidak perduli. Saat itu hari sudah malam. Nyonya Hana ada di depanku membawa makanan. Dia lalu mengatakan padaku bahwa dia akan membawa pergi pakaianku dan menungguku di seberang hutan yang lain yang telah ditunjukkannya padaku melalui peta. Hari sudah sore. Aku menurutinya. Aku berteriak sekuat-kuatnya untuk menahan sakit. Nyonya Hana kembali mendekatiku, dan kali ini dia membawa sebuah lilin merah dengan diameter besar, seperti yang sering dipakai di kuil-kuil. Aku sangat puas jika melihat kamu berteriak kesakitan.”Aku diam saja.
