Untuk mengurangi kejenuhan, maka saya rajin mengikuti olahraga tennis di kompleks rumahku_yang dekat-dekat aja boleh kan_pikirku, di sini juga lumayan asik mencuci mata, banyak Bapak-Bapak dan kaka-kakak keren dan cakep yang juga ikut bermain. Celingak-celinguk memeriksa orang-orang disekitarku. Xnxx bokep Teman sebayaku sering memanggilku ‘daffy’ (karena pantatku besar) walau nama asliku sangat berbeda jauh yaitu ‘Alex’. Rasanya gurih sekali dan asoy! Saya keturunan etnis oriental tapi bercampur dengan orang bugis, jadinya bagaimana? Yah! Tubuh mereka rata-rata jauh lebih besar dan tinggi dibandingkan kami, karena angkatanku rata-rata anak sekolahan, sedangkan mereka mungkin ada yang sudah beristri. tapi.. Nanti dia malah mencomooh dan menghinaku. “Jangan panggil Om, saya belum terlalu tua kok. oohh! kalo-kalo..” Belum selesai kata-kataku, Kak Jefri mendekatiku dan bertanya dengan serius. Kulahap segera seperti mengulum permen loli yang besar sekali. Ia sudah banyak mengirim kalimatnya termasuk satu kalimat yang membuatku kaget, “Kamu di kounter mana?” Tanyanya penasaran.
