Jilid 33: Semua Lubang Pantat Dihajar Ganas

Chie mendekap mulutku dengan bibirnya, menjatuhkanku di samping tempat tidur. Xnxx Ah, Jay. “Yang tadi itu,” kata Chie.“Chie, bagiku keperawanan itu sama saja bagi semua orang. “Chie, jangan!”
Chie mendesah. terima kasih,” suaranya terdengar sendu, “Kamu?”
“Aku sudah menimbang-nimbang,” jawabku. Kok malam-malam?”
Sejenak keheningan terdengar dari seberang, membuatku bertanya-tanya. Kini semua rangkaian cerita sudah lengkap.Akulah Ray. Matanya menatapku saat aku keluar dari kamar. Nyaris saja kopi susu itu keluar dari mulutku dan membasahi foto copy makalah di atas meja. “Masalah apa?” tanya Ray. Kurangkul dia dan kubiarkan air mataku membasahi bahunya.PenutupJay menyukai Chie. Benarkah? Jay bangkit berdiri dan menghampiriku. Siapa coba?”
Kudengar tawa Jay beriring tawaku sendiri. Sebagai seorang kekasih dan seorang teman, tidak seharusnya ia meninggalkan Chie seperti ini, dan sekedar meneleponku untuk menyampaikan, “Ray, maaf aku tidak bisa ke rumah Chie. “Chie.. Kurasakan otot-ototku menegang dalam kenikmatan yang kurasakan. “Bule? Ray, pemuja kasih dan seorang pecinta. Menjentikkan jemarinya memanggil saat aku tergopoh-gopoh memungut rokok

Jilid 33: Semua Lubang Pantat Dihajar Ganas

Related videos