Yeyen,
Lenny, dan aku yang belum bisa
berenang cuma berputar-putar saja di
pinggiran, sedangkan Mas Zani
berkelana ke sana ke mari dengan
bebasnya. Bokep Di dalam
kamar Yeyen, aku disetelin sebuah
VCD porno, sambil diberi coklat Silver
Queen, sementara Mas Zani dan
Yeyen bermesraan berdua, berciuman
dan bercumbu. Ahh..,
aku benar-benar merasa serba salah
waktu itu, dan mereka tidak
mengacuhkanku sama sekali. Tanggal 22 Mei 1999 yang lalu
aku pergi ke Surabaya untuk liburan,
sambil refreshinglah. Yeyen
mengangkat pantatnya, lalu Mas Zani
membuka risleting roknya dan pelan-
pelan melepaskan rok yang dipakai
Yeyen. Aku segera
menyiram ceceran sperma di lantai
kamar mandi, melepas seluruh
bajuku dan mandi. “Pelan-pelan yach..”
, bisik Yeyen
mesra. Jam menunjukkan sekitar pukul
16.30, kami bersiap pergi. “Iya dong.., tidak Papa, nemenin
Yeyen nich..” jawabnya enteng. Dasar..,
Yang membuataku nyaris tertawa
karena kemaluan Mas Zani yang
sepertinya keseretan gara-gara
Yeyen tidak melepaskan celana
dalam Mas Zani terlalu ke bawah,
jadi seperti tercekik dech. Setelah selesai
menyetel VCD-nya sampai 45 menit
non-stop, Aku matikan TV dan
playernya.
