Aku lupa bahwa wanita yang kugagahi ini adalah mbak nila ku, dan ia pun lupa bahwa pria yang tengah menggagahinya itu bukanlah suaminya.“Eeerrghhmmmm.. Xnxx Yang jelas seketika saat itu pandanganku langsung kabur, kepalaku terasa kosong, dan badanku terasa ringan. Ia sebenarnya sudah hapal dengan kedutan kedutan yang ia rasakan di telapak tangannya sebelumnya. Nampak putingnya yang kecoklatan, dikelilingi oleh bintik-bintik kecil yang tak kalah menggiurkan.Tanpa diperintah oleh mbak nila, Akupun menuruti instingku. Itupun yang letaknya tak jauh jauh dari kamarku. maafkan saya…..” Nih mbak masakin cap cay nih buat kamu makan malem.” Ujar mbak nila lagi“Duh gausah mbak, aku lagi ga enak badan nih. Spontan wajahku memerah, akupun membenarkan posisi dudukku. Yuk.”Akupun tak bisa mengelak lagi dari komando mbak ku ini. Apalagi saat itu gajiku masih standar fresh graduate, otomatis aku harus mencari yang harganya pas di kantong.Untungnya aku menemukan sebuah kos kosan khusus karyawan dan karyawati yang nyaman dan lumayan murah
