Dodi mengisa-isap buah dadaku bergantian. Aku mengatakan, kemana aku harus menggugurkan kandunganku? Xnxx bokep Untung orang yang mendengarnya tidak menangkap.“Kita mau makan apa, sayang?” kata Dodi padaku saat kami memasuki restoran. Kulihat wajah Dodi tertunduk lesu.“Kalau saja…”“Ya sudah. Dodi meringkih. Benar saja, Dodi sudah berada di ambang pintu. Aku buka pintu dan memeluk cucuku. Hanya nafas kami yang mendesah-desah dan tangan kami saling mengelus-elus.“Sayang, aku mencintaimu!” bisik Dodi ke telingaku.“Mama juga mencintaimu, Nak…”“Aku kepingin lagi, Ma!”“Tak puas-puasnya kah, sayang?”“Aku kepingin, Ma…”Aku bangkit. Aku mendekatinya, dengan maksud agar dia tetap hidup semangat menghadapi semua ini.Jika pagi, kami selalu berdua di rumah. Aku lupa kalau hari ini Senin. Aku menelponnya. Nafasku terengah-engah.“Mama cantik sekali…” bisiknya. Kami melakukannya setiap Senin, Rabu dan Sabtu. Bulu-bulu penisnya, seperti mengelitik klitorisku. Sebelah tangannya mengelus-elus duburku dengan lembut. Aku memaksakan senyumku dalam nafasku yang sangat terburu-buru. Aku hidup dari deposito suamiku dan dari hasil sewa tanah dan sewa 7 buah
