Dia yang biasanya ramah dan ceria, hari ini terlihat seperti menanggung beban berat. Anis memperhatikan tangannya yang belepotan sperma, dan selanjutnya mengelapkan ke sarung Safiq. Bokep Safiq menengadah memandangnya dengan tatapan sayu. ”Kenapa, Mi?” tanya Safiq kebingungan. Nafasnya sudah memburu, terengah-engah. Anis jadi tak ingat apa-apa lagi selain kepuasan dan kenikmatan. Sampai saat ini, Anis masih belum juga hamil, padahal ia dan mas Iqbal tidak pernah lelah berusaha. Dia yang biasanya ramah dan ceria, hari ini terlihat seperti menanggung beban berat. Bukannya hilang, hatinya malah semakin resah. Dalam hati Safiq berjanji, ia akan melakukannya untuk membalas budi baik Anis yang selama ini sudah merawat dan menyayanginya.”Kamu sudah salah paham, Fiq,” di luar dugaan, bukannya senang, Anis malah terlihat ketakutan. Anis berusaha untuk tersenyum dan meminta maaf.”Mungkin ada masalah di rumah?” tanya ibu kepala sekolah. Tapi tak bisa dipungkiri, pesona Safiq sudah menjerat nafsu birahinya.
