Segera saja kubuka kaos dan celana trainingku. Xnxx harder..”, pintaku. Entah bagaimana, tiba-tiba aku merasakan tangan Chad mulai meraba kedua pantatku. Aku hanya nyengir dan berharap malam ini bisa menjadi the best night that I ever had. Dari balik bulu-bulu lebat disekitar selangkangannya, aku dapat melihat dengan jelas bahwa Chadpun sedang ngaceng berat. “Oh kamu, Chad”. Pahaku diganjalnya dibelakang sikunya yang kekar, sehingga ia dengan leluasa menhisap kontolku dan juga memainkan jari-jarinya dilubang anusku. Apa gue yang salah lihat, abis remang-remang dan kamu tutupin pake tangan sih..”, ledeknya. Chad, punya lu kan gede..”
“Rilex aja.., ke bangku yang disana yuk!”, Chad mengarahkan mataku ke bangku panjang yang ada didekat ruang ganti. Rasanya malam itu aku betul-betul terangsang sejak latihan beban bersama Chad, instruktut baru di gym ini.
