Apalagi suaranya. Setelah clientku pulang aku kembali ke cafe. Bokep Tiba-tiba aku menjadi sangat tertarik dengan Felicia. “What a Boy! Tapi aku yakin Felicia akan tertarik. Aku yang tidak yakin. Masuk aja.”Wah.. Ke kamar mandi. Kedua tanganku meraih pantatnya dan kuremas agak keras, sementara bibirku melumat makin ganas bibir Felicia. Aku bisa merasakan nafasnya di leherku. Dia yang menjamin, kan? Wah, kebetulan. Justru aku yang gugup melihat pemandangan indah di depanku.“Di kamarku ada kamar mandinya kok. Sebuah band tampil menghibur pengunjung cafe dengan musik jazz. Payudara dan putingnya terlihat begitu seksi. Setelah clientku pulang aku kembali ke cafe. Mainmu asyik lagi.” “Haha.. Tangannya tak pernah melepas penisku. “Boy, AC-nya dikecilin yah?” tangan Felicia sambil meraih tombol AC untuk menaikkan suhu. Aku juga hampir sampe, Boy.. Tubuhnya padat berisi. Aku segera berdiri dan nekat membuka pintu kamarnya. Mukanya terlihat penasaran.“Yah, dulu main klasik. Aku tunggu ya.”“Okay..
