“Hmmmmm… Yummy. Bokep Nit, kopi Nit….!” Pintaku pada Nita untuk membuatkan kopi untukku.“Iya…. Terus siapa coba yang mau baca cerita ini?! Mau si Mbok panggilin?”“Gak usah Mbok, makasih.”“Itu ibu, Mbak.”“Eh cantik…” ucap Bunda Bram.“Assalamualikum, Bunda.” ujarku memberi salam sambil menyalim tangan Bunda Bram.“Waalaikumsalam sayang, muuuaacchh….” Bunda mencium keningku dan memelukku.“Anak Bunda sudah makan belum? Beliau nitipin kamu ke Bunda. Zzzzzzzzz!!!Makanya kalau nulis cerita itu dikasih prolog agar para pembaca mengenal para tokoh, karakter, konflik, dan sipnosis lakonnya sejak awal. Habis mandi ya, aku buatin kopinya..! Aku bagaikan setangkai mawar yang dikelilingi banyak kupu-kupu. ●°●°●Nita“Niiiittt….” panggil Bram dari arah teras rumah.“Ya Bram, ada apa?” jawabku sembari menghampirinya.“Ini Bunda mau ngomong sama kamu.” ujarnya sembari memberikan Hpnya padaku.“Hallo, Assalamualaikum Bunda.” ucapku memberi salam di ujung telpon.“Waalaikum salam, sayang.” jawab bunda di ujung telpon sana.“Ada apa, Bun?” tanyaku sopan.“Tadi bunda ditelpon sama Mamamu.
Pantat Besar India Dihajar Penis Ganas
Related videos



















