“Body kamu bagus, kencang lagi”
katanya sembari mengelus dan meremas buah dadaku, padahal dia sudah melakukannya sedari tadi.Masih dengan pakaian lengkap, bibirnya langsung mendarat di puncak bukitku, dijilat dan dikulum penuh
hasrat birahi, aku mendesah perlahan merasakan kegelian nan nikmat.Tomi menelentangkan tubuh telanjangku di ranjang, secepat kilat dia melepas pakaiannya hingga kami sama
sama bugil. “Aduuh, aku capek banget nih, apa nggak bisa besok aja” jawabku. Xnxx “NO
Way sayang, aku udah bikin janjian untuk kamu dan tak mungkin lagi diundur” desaknya.Dengan berbagai alasan aku berusaha menolak tapi Ana tetap mendesak, akhirnya akupun menyerah untuk
menemani tamu pilihannya nanti saat jam makan siang, berarti 1 jam lagi.“Oke jam 12 aku telepon lagi dimana kamu temuin dia” “Siapa sih tamunya..” dia sudah menutup teleponnya.Kutinggalkan JJ yang masih juga mendengkur, siraman air hangat rasanya mengembalikan kesegaran tubuhku
yang serasa raib ditelan ganasnya gelombang nafsu. “Kalau masih kuat terima saja, tapi kamu mau nggak bobok
sama orang yang selama ini kamu benci”