” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra. Bokep Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. termasuk pak Martin guru olah raga kami itu.Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Aku tersenyum saja. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman
” Maaf Nisa ?”
“Enggak apa-apa ?!”: sahutnya. Kami tersesat di tengah hutan lebat.Tanpa sadarAnisa saking kedinginan dia memeluk aku. Aku tersenyum saja. Veggy’nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya.