“Cukup segitu?”
Jay terdiam. “Ray? Xnxx Demi Tuhan. Menemuiku dan meminta maaf?”
Kutatap mata Jay, mencoba menyelami perasaannya, sama seperti dulu. Ah, Jay. Kulepaskan kerah bajunya. “Thanks, but no thanks.”
Kami tertawa berbarengan. Jay, kembaranku. Chie melambaikan tangannya dari atas balkon. Aku, aku? “Aku juga, Chie. Demi Tuhan. “Aku… aku kangen Papa,” suara gadis itu terdengar gemetar. “Thanks, but no thanks.”
Kami tertawa berbarengan. “Aku… aku kangen Papa,” suara gadis itu terdengar gemetar. “Ray, kapan aku bisa mengalahkanmu?” Jay tersenyum pahit. “Ray, masih ingat kamu pernah berkata bahwa kamu hanya mau berhubungan seksual dengan gadis yang bukan perawan,” Chie tertawa kecil. Siapa suruh diam,” kataku setelah mendudukkan diriku di sampingnya, dan menyimpan bungkus rokok itu di tempat yang aman.“Ah, Ray,” Chie mendesah. “Chie sudah tidur.”
Kupalingkan wajahku, menatap Jay yang sudah duduk di sebelahku. “Hihihi, ada Ray.” Chie mencondongkan kepalanya ke depan dari balik pagar dengan sikap manja. Sempit, hangat. Kami masih sering berkelana di dunia fana,
Sandy Jackmon Tak Kuasa Menahan Hasratnya Untuk Mengulum Dan Menunggangi Batang Putih Yang Keras Itu
Actors:
Marco Banderas / Sandi Jackman