Suamiku telah berangkat kerja. “Umm.. Bokep “Pijatnya memang seluruh tubuh bu. Aku biarkan saja, agar ia lebih leluasa memijat punggungku. “Ah!…”, tidak!, aku mendesah. Namun kupikir itu tak mengapa, toh nanti therapist-nya juga perempuan. Dan syukurlah, bayiku masih anteng-anteng saja di dipan sebelah. Mungkin menjelang subuh, karena bayiku beberapa kali bangun dan aku harus menenangkannya. Selesai bersih-bersih teras, aku membuka kotak surat. Mereka menyanggupi, dan Toni dan Imam akhirnya rutin datang kerumahku ketika suamiku bekerja, untuk memberikan layanan pijat mereka dengan durasi lebih lama. Namun itu aku anggap sebagai gombalan. Si pirang mengulangi lagi pijatannya di dadaku, dari bagian atas susuku, ke samping, lalu bagian bawah. Aku menginginkan itu kembali. Aku kembali bangun. baiklah, saya sudah siap.”, bayiku telah terlelap. nnnnnnnnnnnnn
“Kamu akhir-akhir ini cantik banget. Ukurannya hampir menyamai penis milik si rambut hitam. Namun sungguh nikmat. Permisi.”
Perempuan itu meninggalkanku sendirian.Aku terkejut ketika melihat pakaian yang aku terima untuk pijat. Aku sebenarnya tak
