Keberuntungankah? Wajahku merah padam. Bokep Baunya memang agak lain, tetapi mambu membuat seorang bujang menerawang hingga jauh ke alam yg belum pernah ia rasakan.Dik.. Ia tepat berada di tengahtengah. Ke bawah lagi: Tdk. Tetapi, aq harus berani. Ia tdk melanjutkan kalimatnya.Aq tersenyum. Ke mana ia? Dingin. Aq tdk dapat lagi memandanginya.Kantorku sudah terlewat. Mbak Iin sudah turun. Sampai ia selesai mengelap bagian belakang pahaku dan berdiri. Sesekali tangannya nakal menelusup ke bagian tepi celana dalam. Jendela kubuka. Toket itu dari jarak yg cukup dekat jelas membayang. Ke mana ia? Jangan dimasukkan dulu Sayang, aq belum siap. Hanya suara kebetan majalah yg kubuka cepat yg terdengar selebihnya musik lembut yg mengalun dari speaker yg ditanam di langitlangit ruangan.Langkah sepatu hak tinggi terdengar, pletakpletokpletok. Tetapi berlari. Atau apalah? Dadaku berguncang. Tapi belum tersentuh kepala penisku. Aq harus, harus, harus..!
