Gue tidak mau tau, elu mau kasih apa tidak!”“Errgh…”Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Xnxx Aku merasa mual dan berkali-kali muntah di kamar mandi. Hasil diagnosa dokter ini bagaikan gada raksasa yang menghantam wajahku. Matanya terbelalak melihatnya. Bahkan aku menjadi mahasiswi baru primadona di kampus. Aku pun yang saat itu sudah di semester enam kuliahku, diterima bekerja sebagai teller di sebuah bank swasta nasional papan atas. “Akh!” Rio kesakitan sewaktu kugigit lidahnya dengan cukup keras. Lalu ia menjalankan mobilnya ke sebuah motel yang tidak begitu jauh dari tempat itu.Setiba di motel, temanku memapahku yang terhuyung-huyung masuk ke dalam sebuah kamar. Temanku itu mulai menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku yang berwarna kuning muda. Jangan, Rio! Kehidupan kami berjalan normal seperti layaknya keluarga bahagia. Sekarang elu boleh berteriak-teriak sepuasnya, tidak ada lagi orang yang bakalan menolong elu.
