Punya anak cowok di zaman kini terbukti tidak gampang mengawasinya. Lewat jam sepuluh malam, aku sudah rebahan di atas tempat tidur, dengan mengenakan kimono yang terbuat dari bahan sejenis handuk.Saat itu aku membelakangi pintu kamarku, dengan kimono yang sengaja kubuka lebar, sehingga kalau Prima masuk nanti…pastilah ia bisa melihat paha dan celana dalam putihku. Bokep Cucun bertugas mencuci pakaian serta menyetipsa. Tapi ada yang tidak lumrah dalam perkawinan itu, sebab sebelum menikah denganku, Yadi telah menjadi suami adik kandungku (Erni). Kuambil baby lotion, lalu kembali menghampiri Prima sambil berkata,“Buka celana pendek dan celana dalammu sayang…” Prima menatapku dengan sorot sangsi. Maka sengaja kumunculkan payudaraku dari belahan kimonoku, lalu kuangsurkan padanya seraya berkata,“Ciumin ini juga boleh….”
“Oh, Bunda…..ini…ini indah sekali….”
“Ayo anak bunda cepetan nen…” Meski masih canggung, Prima mengulum pentil payudaraku sambil memejamkan matanya. Dan wajar saja seandainya ia tergiur olehku, karena aku punya wajah dan tubuh yang punya daya tarik kuat, sehingga ayahnya