Vina mengangkat kakinya melebar, memberikan dengan jelas bayangan vaginanya di cermin. Ia kini memandangi dan memeriksa cermin itu. Bokep anak kita..? rangsangan2 itu akhirnya membuat Vina lemas tak berdaya, membuatnya pasrah. permainan jemari lelaki itu membuat Vina mengeluarkan cairan kenikmtan diantara kdua kakinya. sensasi yang juga membuat puting susunya perlahan mengeras. “saatnya tiba..manis…”
ketakutan Vina semakin menjadi, apa yg akan terjadi selanjutnya…
“saatnya memberi tanda pada pengantinku….”
mahluk itu kemudian menarik dan mencubit puting Vina hingga mengeras, setelah dirasa cukup, mahluk itu memasangkan sebentuk cincin pada puting Vina. Vina memandang sekeliling, dan mahluk itu kelihatannya menunggu dia sadar. “ahhh..selamat datang pengantinku..saatnya kamu pulang…”
pulang..? Vina merasa sangat lelah dan lemas. dan setiap hal itu terjadi Vina hanya bisa menangis, selain takut , ia menangis karena seolah ada sebuah pergumulan emosi dalam pikirannya antara membiarkan kejadian dulu terulang dan menolaknya. untuk beberapa saat dia menikmati sentuhan sentuhan pria di tubuhnya, apalagi selama ini ia belum pernah melakukan