[Lina’Manis] mauu.. Sex life-nya cukup liberal. Bokep Proporsional. Teman-temanku memanggilku Setan.[Lina’Manis] serius nih
[SetanX] serius, temen temen gue panggil gue setan
[Lina’Manis] oyah? [SetanXX] serius gak? Penisku masih dalam pelukan vaginanya yang penuh cairan. Belum puas memperlakukan jagoanku bagai ice cream, kini Lina menyedotnya, tidak sekedar menghisap lagi, sampai akhirnya mulutnya penuh dengan air maniku. Lidahku berputar-putar di sekitar putingnya yang pink kehitaman. [Lina’Manis] Jujur yaa.. [SetanXX] Gue di sebelah elo lagi.. Aku bertahan. Bahkan banyak dari temanku yang telah lupa namaku yang sebenarnya. “Apakah pikiran kita sama?”
Kali ini Lina mengangkat wajahnya mencoba menatapku. “Apakah pikiran kita sama?”
Kali ini Lina mengangkat wajahnya mencoba menatapku. [SetanX] he he he
[Lina’Manis] ketawa lagi.. “Hmm, basi..” pikirku.Sekedar sopan kujawab. Sejenak aku tercekat. Tapi sayangnya walaupun kami udah cyber selama setengah jam, ia menolak untuk bertemu.