Dalam hati juga aku tersenyum sendiri andainya itu terjadi oleh kami. Bokep Ada sampai 4 menit aku menikmati pemandangan itu. Dia kupeluk erat dan ternyata diabalasnya dengan pelukan erat pula.Lalu aku tak segan-segan menempelkan mulutku ke mulutnya yang dibalasnya dengan kuat. Dalam hati juga aku tersenyum sendiri andainya itu terjadi oleh kami. “Sepertii yang kubilang tadi, kapan abang mau, dia selalu siap, percayalah” jawabku.Kemudian dia keluar dan aku berdiri di pintu. Akupun melepasnya.Keringatku mulai kurasakan mengalir di dahiku. Di samping api yang sudah menyala kujerangkan ceret tempat air tehku yang terbuat dari stainless steel.Hanya sekedar memanaskan karena itu adalah air minum yang sudah dingin.Aku kembali menuju tempat tidur. Karena terlalu kupaksa tanpa pelumas. Aku mulai mengejotnya. Berwarna putih. Dia berjongkok, dan langsung mengulum kontolku sekalian telorku. CROT………CROT……..CROT.CROT…CROTTTTTTTT…Aku berhenti sejenak di atas tubuhnya. Aku menggeliat. Aku tahu aku sudah dekat, kubenamkan wajahku sedalm mungkin dan pelukanku kupererat.
