“kamu mampir dulu, Bud, ntar mbak buatkan kopi penghangat tubuh, sambil nunggu hujan reda” kata dewi
“makasih mbak, baiklah!” kataku sambil berpikir betapa beruntungnya aku. terus dikocoknya kemaluanku, pelan-pelan penuh perasaan, kayaknya dewi sudah mahir sekali. Bokep Langsung saja Ina meraup mulutku dan kami berciuman diatas sofa. kemudian kucabut penisku dan berbaring disampingnya.Kupeluk dewi yang kecapaian, karena perjalanan siang tadi, ditambah harus melawan penisku yang sudah cukup terkenal dikalangan cewek teman-temanku.”Aku tidur dulu Bud, capek!, besok pagi bangunkan aku yaa” kata dewi lagi.Aku bangun, sambil mengenakan piyama lagi dan menuju keruang TV, aku baru tidak ingin tidur cepat nih, karena masih pukul 23.30 wib. kurasakan sensasi yang luar biasa. sambil meremas-remas payudaranya. Kemudian aku putuskan untuk pulang saja karena memang hujan tidak bersahabat, tentu para penumpang lebih suka naik taksi yang lebih nyaman.
