“Pakai baju apa ya enaknya?” batinku. Astaga! Bokep “Nah, begitu kan yahud. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Payudaraku yang putih bersih itu memang menggiurkan. Sementara kulihat ruangan itu telah kosong. Susan ini adalah satu-satunya pelamar yang berhasil terpilih. Pose keempat, aku masih berdiri, sementara Susan berdiri di belakangku dan berbuat seolah-oleh kami berdua sedang bersenggama. Kan lumayan buat menambah penghasilan. Wah, sainganku ini top sekali. Sebagai mahasiswa fakultas ekonomi aku sangat menyukai berita-berita tentang perekonomian Indonesia termasuk krisis ekonomi berkepanjangan yang tengah melanda Indonesia. Aku tak sadarkan diri.Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang kemaluan Adolf berhamburan di sekujur perut dan dadaku. Pasti mereka juga adalah pelamar sepertiku. Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar. Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose. Akhirnya selesailah pelecehan seksual yang terpaksa kuterima ini.
