Sementara ciumanku pada Diana sudah mulai turun ke dagunya, lalu ke leher. Suara desahan mereka berdua memenuhi kamarku, terkadang suara itu berubah menjadi, “Emhh.. Xnxx di mulut Cici!” katanya lirih.Akhirnya kami klimaks bersama dan kusuruh dia membuka mulut untuk menyemprot spermaku. Kuciumi sekujur tubuhnya mulai dari bibir dan sesampainya di kemaluan, kuangkat kedua kakinya ke bahuku sampai tubuhnya setengah terangkat lalu kudekatkan wajahku ke pangkal pahanya. remas dadaku Le.. ahh..!” Sedikit demi sedikit batangku sudah masuk setengahnya.Kuhentikan gerakanku sejenak sambil berkata, “Sin, kamu siap?”“Siap apaan sih.. Yang cepak itu masih belum kapok, dia mengeluarkan pisaunya dan mencoba menusukku, kami sempat terlibat pertarungan seperti dalam film-film action. Diana lalu naik ke atas kemaluanku dan memasukkan batang itu hingga terbenam dalam kemaluannya, kemudian dia mulai bergoyang-goyang naik turun seperti naik kuda.
